Senin, 29 Maret 2010

Pembinaan Pekan ke 5 bulan Maret


Bismillahirahmanirrahiym...

Pembiaan kali ini sedikit berbeda dari pembinaan-pembinaan yang ada selama ini.
adalah Nobar (Nonton Bareng) Etoser Jakarta, yang sedikit memberikan suasana berbeda untuk ketegangan urat seraf selepas UTS (walaupun beru FT dan FE aja yang udah selesai UTSnya).
Bentuk kegiatan yang satu ini mungkin diilhami dari kebiasaan etoser ikhwan yang sering mengadakan Etos Go to 21 (Nonton Bioskop lah,, hehe..). Karna dinilai cukup memberikan suasana keakraban dan memunculkan sebuah topik up to date untuk didiskusikan, akhirnya kegiatan ini dihadirkan dalam pembuinaan pekanan.
Kali ini tidak hanya ikhwannya saja, tapi juga akhwatnya mulai dari angkatan 2007-2009.
Eits, jangan di sangka nontonnya di 21 yaa...
dengan pertimbangan keekonomisan dan ke-ahsan-an pembinaan ini tetap diadakan di Asrama ikhwan nan megah tercinta...
Dengan LCD proyektor dan sound System yang mendukung, cukup menghidupkan suasana asrama bak bioskop (walaupun ga ada pop coren, tapi ada subtitusinya loh, buah lengkeng... hehe...).
Judul film yang kita putar adalah,,,
...
...
...
???
(lupa)
yang menceritakan tentang perjalanan seorang bapak dengan anak laki-lakinya yang bernama Reda, menuju tanah suci Mekah dangan mengendarai mobil dari negara tempat tnggalnya, Prancis...
Atas keinginan ayahnya, Reda dengan perasaan sedikit terpaksa, akhirnya mengantarkan ayahnya ke Mekkah dengan mengendarai mobil birunya.
Reda merupakan anak gaul yang lahir dan besar di Prancis. berbeda dengan ayahnya, dia bukanlah pemeluk agama islam yang taat. sehingga tidak jarang ia membantah perintah atau nasehat ayahnya.
dalam sebuah perjalanan mereka bertemu dengan Musthofa, orang yang juga pernah tinggal di Prancis. tapi ternyata musthofa bukanlah orang yang baik. pada suatu malam, ketika ayahnya tidur disebuah penginapan, Reda dan Musthofa pergi ke Club malam, di sana pemuda berambut ikal itu dikelabui untuk akhirnya meminum alkohol.
Dalam keadaan mabuk ia diantar oleh Musthofa ke penginapan dan meletakan tubuh pemuda itu di ranjang.
Dan akhirnya Musthofa pergi dengan membawa uang yang masih dimiliki ayah dan anak itu.

Reda merasa bersalah, tapi ternyata ayah Reda masih menympan beberapa uang di ikat pinggang dan kaos kaki yang disimpannya di dalam mobil.
singkat cerita mereka melanjutkan perjalanan yang masih panjang, persediaan makanan pun menipis. Suatu ketika Reda mengeluh karna hanya telus dan roti yang dimakannya. Dengan nada yang marah ia berkata bahwa ia ingin makan daging...
Dengan pembawaan yang tenang, ayahnya pun menyuruhnya berhenti di pasar dan membeli seekor domba. Dalam keadaan hidup domba pun di masukan ke dalam mobil sebagai cadangan makanan mena kala mereka lapar...
Reda tidak tahan dengan berisiknya kambing di jok belakang, dia meminta ayahnya untuk melakukan seuatu untuk membungkam si Domba. Akhirnya ayahnya menyuruhnya berhenti dan berniat intuk menyembelih dombe itu, namun karna kecerobohannya, reda melepaskan domba itu dari ikatan saat ingin disembelih dan tidak dapat ditangkap lagi olehnya...
perjalanan pun dilanjutkan tanpa ada danging domba yang terbawa...
Hampir-hampir Reda tidak lagi mengantarkan ayahnya ke Mekahlantaran tidak sabar dengan keadaan yang dialami mereka. Ia naik keatas bukit meninggalkan ayah dan mobil birunya..
Singkat cerita, perjalanan pun dilanjutkan dan sampailah mereka di tanah suci Mekah...
Reda terpisah dari ayahnya, begitu banya orang tumpah ruah dari berbagai negara. karna di anggap membuat kegaduhan di tengah jamaah haji yang sedang berjubelan, ia pun di bawa oleh petugas keamanan...
Dan dia pun bertemu dengan ayahnya dalam sebuah ruangan, namun ternyata ayahnya sudah tidak bernyawa...
Dari kejadian ini reda menyesal dan mencoba untuk menjadi muslim yang baik, yang tadinya enggan bahkan melarang ayahnya memerikan sedekah kepada seorang ibu peminta-minta, kini ia memberikan sedekahnya kepada ibu peminta-minta di pinggir jalan ketika ingin pulang ke Prancis...
...The End...

Nah, Setelah Film selesai di putar, masuk lah sesi diskusi oleh para etoser dan pendmping...
namun karna magrib begitu cepat menjelang, akhirnya acara pun ditutup setelah pemaparan hikmah dari Pemdamping dan dilanjutkan oleh Tasmo Sang Ketua BEE Emas 2010...
Allahu'alam...

Etos Jakarta : Unik !


Bismillahirrahmanirrahiym...
Semoga ini bisa menjadi awal Kebangkitan Indonesia...
Amiin Ya Robb...

Beragam warna dalam satu!, begitu
pepatah mengatakan. dari berbagai macam karakter khas anak ‘ndeso berkumpul bersama dalam satu atap membuat nuansa asrama etos makin beda dengan asrama-asrama lainnya. bermacamnya karakter itulah yang membuat makin banyaknya khazanah pengetahuan dan seni mengelola kesabaran dalam memahami karakter masing-masing. ia adalah modal berharga yang coba di-maintetance oleh Beastudi Etos menjadi benih-benih yang siap memberikan sumber penghidupan bagi masyarakat luas. ia ibarat sungai yang mengalir dalam setiap lekukan perut bumi yang senantiasa siap memberikan kesegaran bagi setiap makhluk yang menyelaminya.

Sewaktu-waktu ketika anda berkesempatan berkunjung ke asrama Etos Jakarta, anda akan disambut dengan logat-logat khas wong kampung yang menggelikkan telinga. mulai dari ‘ujung kulon’ logat tanah minang sampai anda akan tertipu dengan logatnya wong solo yang cepat dan keras, berbeda dengan yang selama ini kita kenal sebagai logat yang lemah lembut dan kalem. dan logat lain yang tak cukup dijelaskan dalam secarik halaman ini.

Maraknya kasus Skandal bank Century, terbongkarnya mafia Hukum Gayus Halomoan Tambunan, di cabutnya UU BHP, Kembalinya Megawati di tampuk Pimpinan PDI-P sampai Berita sang artis JuPe (Julia Peres) yang mencalomkan diri sebagai Bupati Pacitan, semakin menghangatkan diskusi-diskusi di Asrama Etos. Selain itu, ternyata masih ada yang sibuk dengan Urusan Bisnis nya. masalah marketing, Cash Flow, pengelolaan Karyawan maupun Business Plan selanjutnya.

Semua Mengalir Indah dan Alami. Ide-ide segar itu mengalir bak air hujan yang turun dari langit menyusuri sungai hingga ke hulu. semua tak pernah mereka bayangkan waktu mereka masih di kampung halaman masing –masing yang hanya terbatas dalam urusan cangkul dan sawah. Etos bagi mereka adalah anugrah terindah yang Allah Berikan yang memberikan jalan kesuksesan itu semakin terang benderang. terima kasih ya Allah terima Kasih Etos,. I Love U so Much!

hiks..hiks..hiks,,