Minggu, 11 April 2010

ETOS EXPO 2010


Depok- Etoser Jakarta kembali menyelenggarakan rutinitas tahunan yaitu “Etos Expo” pada tanggal 3 April 2010 kemarin. Kegiatan yang bertujuan memperkenalkan Beastudi Etos kepada masyarakat luas khususnya siswa SMA yang ingin melanjutkan ke Peguruan Tinggi Negeri ini di ketuai oleh Rivan Triyuono, etoser Jakarta 2009 yang juga mahasiswa Fakultas FMIPA jurusan Fisika, Universitas Indonesia.
Etos Expo tahun ini mengusung tema “Get the Unlimited Miracle”, dalam acara Etos Expo ini juga di undang beberapa pembicara yaitu Purwo Udi Utomo selaku Kordinator Nasional Beastudi Etos yang menjelaskan tentang apa itu Etos dan prestasi yang dicapai para etoser diseluruh Indonesia, Ridhaninggar Rindu A. yang menjabat sebagai Ketua Departemen Administrasi Kesejahteraan Mahasiswa BEM UI yang menerangkan mengenai sistem advokasi mahasiswa UI, dan Ma’ruffi Kurnia selaku ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa FT UI yang membahas dinamika kehidupan kampus.
Selain acara talkshow tersebut Peserta juga disuguhi bincang-bincang menarik dengan Ayis Rahman Etoser Jakarta 2008 yang juga pendiri rumah makan Orasawa mengenai perjalanan hidupnya yang luar biasa. Bincang-bincang yang dikemas dalam acara “Kick Andi “ ini dipandu oleh Andinata etoser Jakarta 2007 yang mengusung konsep acara Kick Andy yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta. Acara Etos Expo ini di akhiri dengan membagi peserta kedalam beberapa kelompok (Focus Group), dan masing-masing Focus Group dipandu oleh seorang Etoser sebagai sarana konsultasi peserta mengenai Beastudi Etos dan kehidupan kampus. Disini terlihat antusiasme peserta terhadap Beastudi Etos dengan mengajukan berbagai pertanyaan.
“ Kami hanya ingin berbagi, kami hanya ingin sedikit meyakinkan mereka tentang apa itu keajaiban dan eksistensinya di kehidupan kita, tentang bagaimana keterbatasan itu bukanlah sebuah alasan untuk kita berhenti bermimpi. Allah menciptakan kita dengan berbagai kelebihan, dan sangat disayangkan jika satu keterbatasan mengalahkan seribu kelebihan yang telah di anugerahkan-Nya kepada kita. Kami tidak ingin mereka berhenti melangkah disaat mereka seharusnya melangkah.” Begitulah ujar salah satu Etoser mengenai kegiatan Etos Expo 2010 ini.
by : Nadya Mentari

Rabu, 07 April 2010

Pembinaan Pekan Pertama April

Ahad kali ini masih berbeda dengan hari ahad biasanya.
Pembinaan kali ini diadakan di rumah korwil etos Jakarta, pa Abdurrahman.
Ga seperti biasanya yang selalu menghadirkan pembicara untuk mengisi materi, namun lebih ke acara makan-makan (horree… hehe…). Alasan kenapa jadi seperti itu adalah untuk menyambut dua pendamping ikhwan yang baru, Bang Fajar dan Bang Wahyu yang menggantikan bang Yudha dan bang Thoha.
sebelum acara inti, rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh MC yang langsung dibawakan oleh Sang Ketua BEE (Badan Eksekutif Etos), Tasmo Amo. Sebagai penghormatan dan tanda perpisahan Bang Yudha dan bang Thoha dipersilahkan untuk memberikan testimony terakhir di depan seluruh etoser Jakarta, setelah sambutan dari pak Maman tentunya. Sudah bisa ditebak bahwa testimoni yang akan di ungkapkan oleh bang Yudha akan benyak dihiasi dengan kata-kata yang sedikit “nyastra”, beberapa kalimat yang bisa saya catat :
“Jauhnya jarak tidak menjadikan ukhuwah kita lemah.”
“Sejarah pergerakan akan dibuat oleh etos kedepan, kerna kita di sini (etos) dalah untuk membuat sejarah yang beru”
“Saya akan selalu mengenang ketika teman-teman tertawa, tersenyum, dan sorot mata yang benar-benar terlukiskan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata yang indah”
setelah bang Yudha menyampaikan “pesan terakhirnya, saatnya bang Toha yang menyampaikan pesan terakhir untuk semua. Sungguh luar biasa ketika ia mendeskripsikan sifat dan kebiasaan tiap-tiap etoser. Bisa di bilang Bang Thoha adalah pendaming yang paling deket sama etoser, bahkan seperti ga ada jarak, sehingga dia bisa mengenal dan menilai lebih jauh tentang karakter dan kebiasaan masing-masing etosar, bukan Cuma ikhwannya aja, tapi juga akhwatnya disebutkan satu-persatu namanya dan dideskripsikan tentang bagaimana penilaian / pandangan atau kesan bang thoha terhadap mereka…
Sungguh, kepergian pendamping baigi kami adalah sebuah perpisahan yang cukup membuat kita kehilangan. Seperti potongan lirik sebuah nasyid,
“duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku… ”
pendamping asrama etos adalah orang yang telah mencontohkan kebaikan sehingga tertinggal kenangan indahnya dihati tiap-tiap etoser Jakarta…

Etos Jakarta Ok..!